Page 69 - SAK_EMKM
P. 69

ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH                                SAK


            Metode MPKP – Perpetual
            Metode ini mengasumsikan barang dalam persediaan yang pertama dibeli akan dijual atau
            digunakan terlebih dahulu sehingga yang tertinggal dalam persediaan akhir adalah yang dibeli
            atau diproduksi kemudian, serta HPP dicatat saat transaksi penjualan. Pencatatan saat terjadi
            penjualan:

            D.  Kas                         Rp1.500.000
            K.   Penjualan                          Rp1.500.000
            [= Rp1.500 x 1.000]
            D.  HPP                         Rp1.000.000
            K.   Persediaan                         Rp1.000.000
            [= Rp1.000 x 1.000]
            Metode Rata-Rata Tertimbang – Perpetual
            Metode  ini  mengasumsikan  biaya setiap  barang  ditentukan  berdasarkan biaya  rata-rata
            tertimbang persediaan awal periode dan persediaan yang dibeli atau diproduksi selama
            periode, serta HPP dicatat saat transaksi penjualan. Pencatatan saat terjadi penjualan:
            D.  Kas                         Rp1.500.000
            K.   Penjualan                          Rp1.500.000
            [= Rp1.500 x 1.000]
                        SAK IAI
            D.  HPP                         Rp1.050.000
            K.   Persediaan                         Rp1.050.000
            [= Rp1.050* x 1.000]
            *Rp1.050 = {(Rp1.000 x 1.000) + (Rp1.100 x 1.000)} / (1.000 + 1.000)

            Metode Periodik
            (+) PembelianONLINE
            Dengan metode periodik, HPP dihitung dan dicatat entitas pada akhir periode pelaporan.
            Untuk persediaan barang dagang, HPP dihitung dengan formula sebagai berikut:

                                     xxx
            Persediaan awal
                                     xxx
            (–) Persediaan akhir    (xxx)
            (=) HPP                  xxx

            Nilai persediaan akhir yang digunakan bergantung pada rumus biaya yang digunakan. Dengan
            rumus MPKP maka nilai persediaan akhir diasumsikan adalah nilai pembelian terakhir.
            Sementara itu dengan rumus rata-rata, nilai persediaan akhir adalah nilai pembelian rata-
            rata. Pada contoh di atas sebagai berikut:

                          Rumus Biaya MPKP – Periodik
                          Persediaan awal       Rp          –
                          (+) Pembelian         Rp2.100.000
                          (-) Persediaan akhir  (Rp1.100.000)
                          (=) HPP               Rp1.000.000
                          Ayat jurnal penyesuaian (31 Desember 20X8)

                          D. HPP             Rp1.000.000
                          K. Persediaan          Rp1.000.000




            Hak Cipta © 2016 IKATAN AKUNTAN INDONESIA – Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak  57
   64   65   66   67   68   69   70   71   72